.: Untukmu TEMAN :.
Hembusan bayu yang bertiup
Bersama deruan ombak yang memukul pantai
Hatiku sayu
Bila mengenangkan perpisahan yang tiada diundang

Bertahun kita melangkah bersama
seia cita-cita buat bekalan ke sana
Harapan ayah bonda
Janji pada agama

Kitakan terus mara
Biarpun yang datang melanda

Kita hanya mampu berusaha
Hanya Allah menentukannya
Segalanya adalah milikNYA

Dalam berusaha kita diuji
Kekadang tohmah kita dicaci
Diturutkan rasa hati

Ingin dilepaskan beban ini

Mujur ada teman membantu
Sokonganmu buat inspirasi
Berpeganglah pada janji kita yang dibin
a

Semoga bersama kitakan dirahmati
Oh, teman...


Assalamualaikum,
Salam penuh kerinduan buat teman-teman seperjuangan yang penulis kira masing-masing pastinya sibuk dengan urusan masing. Entahlah, malam ini penulis mengambil sedikit waktu yang ada untuk menziarahi blog sahabat-sahabat sebagai pengubat rindu hati kecil ini. Hanya inilah wasilah yang penulis mampu gunakan kerana kekangan masa dan jarak yang ada telah membataskan pertemuan antara kita. Tiba-tiba,penulis teringatkan nasyid di atas yang penulis tujukan khas buat semua teman-teman yang mengenali penulis,tidak kiralah di bumi manapun kalian bertapak yang pastinya,kenangan bersama kalian senantiasa terpahat dalam memori.

Buat teman-teman di medan kampus,
Di saat dan detik ini terasa agak jauh dari kalian, walau berada dalam satu kampus, jarak,taklifan dan perbedaan masa antara kita telah berjaya membuatkan hati-hati kita saling menghargai ikatan yang telah terbina atas dasar aqidah dan perjuangan ini. Hanya blog menjadi pengubat dan medium untuk kita saling mengikuti perkembangan sesama kita. Bertemu hanya untuk urusan kerja,bermeeting seterusnya bersurai menjalankan tugas yang telah diamanahkan. Aduh,hanya sempat bertanya khabar dan kelas sahaja, tiada lagi perkongsian hati. Namun,diri ini cuba memujuk hati yang terlalu merindui sahabat-sahabat ini, kerana perjuanganlah kita begini, jadi, percayalah Allah SWT pasti mendengar rintihan hati-hati hambaNya yang saling merindui kerana agamaNya ini.




Buat teman-teman maahadi,
Andai ada khilaf yang pernah diri ini lakukan, asif yang mampu penulis ungkapkan. Hadir kalian terlalu bermakna dalam lipatan tarbiyyah diri penulis yang dhoif ini. Antum dan antunna terlalu banyak mengajar diri penulis untuk mengenali dan memahami diri sendiri dalam menempuh mehnah dan ujian yang mendatang tanpa henti. Hanya ingatan dan doa yang mampu penulis kirimkan buat kalian yang berada di medan masing-masing. Sesungguhnya,penulis terlalu berbangga dikurniakan teman seperti kalian yang bisa gagah melangkah mendepani arus yang kian rakus melanda kita.Saat terpaksa meninggalkan bumi hijau maahadi lebih awal dari kalian, hati ini terlalu bimbang andai perpisahan yang tercipta ini akan terus memisahkan kita. Namun, Alhamdulillah, Allah masih memberi kita ruang dan peluang dengan nikmat kemodenan yang sedia ada ini,kita masih berpeluang untuk saling mengikuti perkembangan dan kondisi sahabat-sahabat lain.

Satu harapan penulis buat teman-teman seperjuangan,berdoalah...semoga kita semua tergolong dalam generasi yang telah dinantikan sejak berzaman-zaman lagi, generasi yang hadirnya ibarat tsunami yang bisa menggegar dan menggemparkan serta sarat membawa peringatan kepada dunia.Bersiap sedialah untuk mengisi kemenangan-kemenangan yang telah diraih dan bakal dimiliki.Biarlah hadir kita dirasai dan hilangnya kita dicari kerana kita reformis mahasiswa yang berani ke hadapan demi memastikan kebenaran akan tertegak di atas paksi yang sebenar.

"MAHASISWA JURUBICARA UMMAH"

0 Responses

Post a Comment

  • who am I

    My photo
    I want to die with my forehead on the ground, the SUNNAH in my heart, ALLAH on my mind, QURAN on my tongue and tears in my eyes.

    aturan hidup

    terus berlalu

    syifa' qalbi

    syifa' qalbi

    my bodyguard (^_^)

    my bodyguard (^_^)

    my brother blog

    bumi tarbiyyahku

    bumi tarbiyyahku

    lembah tarbawiku

    lembah tarbawiku

    medan realitiku

    medan realitiku

    my_MMAS

    pro-m

    pro-m

    together with

    kompas serikandi